hGFjfa_q9j5fbkHw5Yvw2Ksv3xw TESO-RERIA: Tips Dewasa
Tampilkan postingan dengan label Tips Dewasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips Dewasa. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 Oktober 2012

Tips Membeli Rumah

Inilah Tip-tips untuk membeli rumah,semoga bermanfaat!!:)
  1. Usahakan untuk membeli rumah dari pemiliknya sendiri. Cara membeli rumah second yang terbaik adalah langsung dari pemiliknya sendiri/tanpa perantara, karena disana anda bisa memperoleh informasi secara detail tentang rumah yang hendak dibeli. Selain itu dengan membeli langsung, harganya akan lebih murah karena penjual tidak perlu memberi komisi kepada broker/perantara.
  2. Pilih broker/perantara yang tepat. Jika terpaksa anda harus membeli rumah melalui jasa broker/perantara, maka pilih broker yang sudah anda kenal/bisa anda percaya. Alternatif lain adalah dengan meminta referensi broker property dari saudara/relasi-relasi anda. Jika tidak, sebaiknya gunakan jasa broker porperty terkenal yang sudah memiliki kredibilitas baik, yang akan sangat membantu saat pengurusan dokumen jual beli, bahkan saat pengajuan KPR seandainya anda berencana membeli rumah tersebut dengan cara mencicil ke bank.
  3. Tanyakan usia bangunan rumah. Secara sederhana anda bisa mengklasifikasi usia bangunan rumah yaitu : baru (kurang dari 10 tahun), sedang (10 s/d 20 tahun) dan tua (lebih dari 20 tahun). Jika pernah dilakukan renovasi, tanyakan kapan terakhir kali dilakukan renovasi. Tentunya ini bukan patokan baku, karena tentu akan sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan bangunan, tipe struktur dan kualitas pengerjaan yang dipergunakan pada rumah tersebut. Yang jelas, semakin tua usia bangunan maka performa-nya semakin menurun, dan berarti anda harus bersiap menganggarkan dana untuk merenovasi rumah tersebut.
  4. Cek lingkungan sekitar rumah. Dapatkan informasi tentang kondisi lingkungan sekitar rumah, terutama jika rumah itu hendak anda tempati bersama keluarga. Jangan sampai anda kecewa karena ternyata lokasi rumah tersebut sulit diakses, rawan keamanan, jauh dari sarana pendidikan atau bahkan ternyata sering kebanjiran !!
  5. Cek dokumen kelengkapan rumah. Periksalah keaslian sertifikat rumah (SHM), sertifikat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), bukti Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan kemudian lakukan cross check pada semua dokumen tersebut. Apabila ternyata nama yang tertera disitu tidak sama dengan nama penjual rumah, tanyakan status hubungannya. Bila katanya belum dilakukan proses Balik Nama, mintalah Akta Jual Beli yang sah atas rumah tersebut. Untuk rumah yang berstatus harta warisan, tanyakan berapa banyak ahli waris sahnya. Poin ini penting sekali buat anda, demi menghindari masalah hukum yang tidak diinginkan di kemudian hari.
  6. Cek harga. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang harga pasaran tanah dan rumah di sekitar lokasi rumah tersebut, sehingga anda bisa melakukan penawaran dalam kisaran harga yang sewajarnya. Terlebih-lebih jika anda berencana membeli rumah tersebut untuk kemudian menjualnya lagi.
  7. Cari info sebanyak-banyaknya baik dari situs jual beli rumah, koran, mengunjungi pameran rumah, hingga berputar-putar di area rumah temen atau sodara untuk melihat situasi lingkungan perumahan.
  8. Pastikan anda mengunjungi rumah yang di tuju, untuk mengetahui kondisi bangunan rumah, apakah ada tembok yang retak, atap bocor atau rembesan air hujan di tembok.
  9. Coba iseng tanya-tanya ke tetangga, riwayat rumah tersebut. Siapa tau ternyata terjadi sengketa rumah tersebut atau lebih parah bekas terjadi pembunuhan (hiiii... serem)
  10. Bila anda berminat ajukan KPR sebagai pembayaran, pastikan rumah tersebut berada di posisi yang strategis (di lalui oleh 2 mobil, tidak dekat kuburan, tidak banjir, dsb).
  11. Coba nego dengan pemilik langsung, agar bisa kerjasama dalam mendapatkan kemudahan KPR. Contohnya, harga rumah 100 juta, tetapi karena terletak di lokasi yang strategis, anda bisa mengajukan permohonan ke bank sebesar 150 juta, jadi jika hasil appraisal bank sekitar 125 juta, anda akan mendapatkan tambahan dana segar sebesar 25 juta, yang bisa anda pakai untuk biaya-biaya yang ditimbulkan.
  12. Antara penjual dan pembeli harus sepakat, bila pajak yang ditimbulkan akibat transaksi jual beli di tanggung masing-masing. Pajak penjual sebesar 5 % dari NJOP rumah, sedangkan pajak pembeli lebih murah, karena dihitung setelah dikurangi pengurangan wilayah x 5 %. Contohnya area bekasi (NJOP- 30 juta x 5 %).
  13. Siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan oleh bank (KTP suami istri, Surat Nikah, Rekening koran 3 bulan terakhir, dsb)
  14. Pilih bank yang memberikan bunga yang kompetitif. Catatan : biasanya bank memberi rate bagus pada 1 tahun pertama, sisanya floating. Pastikan juga penghasilan suami istri (bila joint income) sebesar 3 x nya cicilan. Contoh, harga rumah 350 juta, cicil selama 15 tahun, cicilan perbulan sekitar 3.5 juta, berarti minimum penghasilan suami + istri sebesar 15 juta bila di gabungkan. Anda juga harus menyiapkan uang untuk biaya-biaya bank dan biaya notaris. Besarnya biaya bank dan notaris tergantung dari NJOP rumah.
  15. Bila anda memiliki cicilan lain di bank manapun, akan menjadi pertimbangan bank untuk menilai kemampuan anda mencicil rumah nantinya.
  16. Bank juga akan memastikan, apakah nama kita masuk ke dalam BI checking atau tidak, bila masuk dalam BI checking, agak sulit untuk proses persetujuannya
  17. Proses bank memakan waktu hingga 2 minggu (termasuk appraisal rumah).
  18. Appraisal rumah, berdasarkan NJOP dan cek fisik. Misalkan NJOP rumah nya kecil, tp kondisi bangunan bagus dan bertingkat, bisa menaikan nilai appraisal.

Periksa kondisi fisik rumah. Periksa secara detail kondisi fisik rumah pada setiap bagian-bagiannya, bila perlu buat check list agar lebih mudah dalam melakukan pemeriksaan. Akan lebih baik jika anda mengajak kontraktor untuk menilai kondisi rumah saat ini. Beberapa hal yang harus anda perhatikan antara lain :
  1. Kondisi struktur rumah, periksalah barangkali ada retak-retak di pondasi, dinding, kolom dan balok
  2. Periksalah dinding, barangkali ada flek-fek bekas rembesan air tanah
  3. Periksa kualitas lantai, apa masih baik atau sudah mengalami penurunan/retak-retak lantai
  4. Periksalah barangkali ada bekas-bekas serangan rayap pada kusen, jendela, pintu, plafon dan atap rumah.
  5. Pastikan bahwa struktur atap masih dalam kondisi baik, lihatlah barangkali ada balok/gording yang keropos, atau kebocoran serius pada talang
  6. Jangan lupa cek pula kondisi jaringan listrik PLN di rumah, masih baik atau sudah awut-awutan
  7. Apakah kualitas airnya masih layak, dan cek pula jaringan air apa masih dalam kondisi baik
  8. Rasakan kondisi ruangan-ruangan, apakah segar, lembab atau malah terasa gerah ?

Yang terakhir, jangan lupa berdoa dan minta sama Tuhan, agar anda berjodoh dengan rumah itu dan di muluskan prosesnya dalam mendapatkan rumah tersebut. Anda juga bisa minta bantuan sodara, orang tua ataupun temen-teman untuk bantu mendoakan agar anda mendapatkan rumah tersebut, hehehe ... selamat berjuang

Minggu, 14 Oktober 2012

Tips Agar Segera Mendapat Momongan

Apakah kehadiran buah hati begitu penting untuk keutuhan rumah tangga? Berapa banyak dari Pasangan Suami Istri (“pasutri”) di Indonesia yang tidak memiliki rencana untuk punya anak? 
Anak kandung selalu ditunggu-tunggu oleh pasutri. Penting dan utama. Tradisi budaya Indonesia almost menomorsatukan kehadiran buah hati sebagai salah-satu syarat menuju keluarga bahagia-sejahtera seutuhnya. 
Lalu bagaimana bila setelah menunggu hingga beberapa waktu, pasutri belum juga memperoleh keturunan? Bagaimana caranya memperoleh keturunan?Sebelumnya jawablah pertanyaan berikut ini: 
1.       Sudah berapa lama menikah? Belum genap 6 bulan? Antara 6 bulan hingga satu tahun? Lebih dari satu tahun? Lebih dari tiga tahun? Bila pasutri baru menikah belum genap menikah 1 tahun,bersabarlah.Patut menjadi perhatian bila usia perkawinan telah menginjak tahun ketiga namun tanda-tanda "terlambat" belum juga muncul.
     
2.       Apakah pernah melakukan penundaan kehamilan? Dengan ber-KB seperti suntikan, spiral, kondom, pil? Pengaruh hormon setelah ber-KB biasanya masih meninggalkan jejak dalam tubuh istri.Cobalah untuk rajin berolahraga dan mengatur gizi makanan secara teratur.
3.       Apakah ada dari orang tua salah satu pasutri yang memiliki keluarga besar dengan sejarah sulit memiliki anak? 
Mau tak mau,faktor genetis masih merupakan faktor penghambat dalam memperoleh keturunan.Usahakan untuk merubah gaya hidup secara sehat dan bertanggung jawab.
4.       Apakah pasutri semuanya bekerja di luar rumah? Lebih dari 10 jam di luar rumah? 
Bila suami-istri semua bekerja diluar rumah,makin semakin banyak faktor yang menghambat terjadinya pembuahan dan kesuburan prima.
5.       Apakah intensitas “berkumpul/bercinta” hanya sekali dalam seminggu? Dua kali dalam seminggu? Dua hari sekali? Setiap hari? Atau setiap bertemu?
Nah, ini juga penting. Usahakan sesering mungkin untuk “bercengkrama” dengan pasangan. Namun usahakan tubuh, jiwa dan pikiran sehati untuk memadu kasih. Cinta yang bergelora dan fisik yang prima adalah modal utama untuk membuat “bulan tak datang-datang lagi selam 9 bulan kedepan"
Mendapatkan Anak :  
Persiapan Rohani dan Mental 
  • Siapkan mental, terutama bagi calon Ibu bahwa memiliki anak itu “no problemo”.
  • Yakinkan bagi calon si Ibu bahwa anak adalah anugerah dan amanah, bukan beban atau tali pengikat bagi kebebasan si Ibu.
  • Rileks, jangan terlalu banyak memikirkan hal-hal yang njlimet tentang masa depan keluarga terutama berhubungan dengan hadir/tidak hadirnya si buah hati.
  • Pastikan bahwa memiliki buah hati adalah kebahagiaan tersendiri dan penuh dengan kegembiraan.
 Persiapan Fisik
  • Pasutri selalu menjaga kebugaran. Ayah yang sering bekerja hingga larut malam atau si Ibu yang kecapekan, akan menyulitkan terjadinya kondisi tubuh yang prima.
  • Konsumsi makanan yang bergizi dan atau dianjurkan oleh dokter.
  • Patikan hubungan antra suami dan istri selalu dalam harmoni. Begitu pun hubungan dengan mertua dan keluarga besar pasangan.
 Persiapan Materi
  • Rumah tinggal yang belum permanen, seperti: ikut mertua, masih dalam petak kos-kosan, atau kurang nyaman ditinggali karena faktor lingkungan dapat menjadi salah satu penyebab tekanan psikis, secara sadar-maupun tidak sadar.
  • Ketakutan atas kebutuhan materi dalam berumah tangga yang membengkak dan semakin besar dapat mempengaruhi pola pikir, pola tindak dan pola laku sehingga dapat mempengaruhi kematangan sperma maupun ovum dan proses pembuahannya.
 Persiapan Teknis
  • Tidak kalah pentingnya adalah pengetahuan dan dalam teknis “proses” pembuahan. Terkadang si Istri setelah “selesai”, dikarenakan sibuk, langsung melakukan kegiatan lain. Seharusnya setelah selesai, biarkan tubuh istirahat (bahkan tidur sejenak) +/- 1 s.d 2 jam agar proses pembuahan berlangsung dengan baik.
  • Cobalah untuk mencari waktu yang senggang, baik dan dalam kondisi mood. Seperti week end, liburan atau cuti, sehingga secara psikis ada relaksasi alamiah dalam melakukan hubungan.
Dan terakhir adalah BERDOA! Senantiasa memanjatkan pada yang Maha Kuasa dan sadar diri bahwasanya anak adalah amanah.

Sabtu, 13 Oktober 2012

Tips Mengatasi Pasangan yang Sedang Marah

Ada saja ulah si dia jika sedang tak enak hati. Diam-diam mematikan HP-lah, tak mau menjawab SMS/telepon, uring-uringan, atau menghilang bersama sahabat-sahabatnya dan mengacuhkan Anda. Hmm…coba jika Anda yang melakukan hal itu, tentunya bukan bertanya dan memberikan perhatian pada Anda, si dia malah makin marah dan menganggap Anda sensitif dan berlebihan.
Hmm yeah….begitulah para pria. Bukan bermaksud mendiskreditkan mereka, namun itu memang sifat dan pembawaan mereka. Mungkin beberapa di antara mereka ada yang dengan lembut bertanya pada Anda dan memberikan perhatian lebih pada Anda. Namun lebih banyak di antara mereka yang bersikap cuek atau malah membalas dengan kemarahan.
Jadi sebenarnya apa sih yang harus Anda lakukan saat mereka sedang marah?
1. Berikan mereka ruang dan waktu
Para pria tidak suka menyendiri, namun tidak juga suka dikekang. Berikan saja mereka sedikit waktu untuk berpikir dan mengembalikan ketenangan serta mood mereka. Mereka mungkin butuh menyendiri atau berbicara pada orang lain yang bagi mereka dapat meringankan masalah. Untuk itu sebaiknya Anda jaga jarak saja, dan siap jika tiba-tiba mereka membutuhkan Anda.
2. Jangan marah
Membalas kemarahan dengan kemarahan adalah tips yang sangat buruk. Jika memang mereka melakukan sesuatu hal yang menjengkelkan, yah Anda dapat menjelaskan dengan penuh kesabaran, hindari emosi. Mungkin si dia memang nyaman melepaskan emosi kepada Anda karena mereka sangat percaya dan menyayangi Anda. Tetap berpikir positif saja, si dia tidak membenci Anda, hanya saja mereka butuh meluapkan emosinya. Ingatkan saja si dia jika memang sikapnya terlalu berlebihan atau mulai menyakiti Anda.
3. Bahasa Non Verbal
Emosi yang meluap dan rasa marah ada kalanya dapat diredam dengan bahasa non verbal. Berikan usapan lembut di punggung atau kepala mereka. Sajikan teh hangat, cium kening atau kepala mereka. Atau jika memang mereka merasa terganggu dengan semua itu, pastikan Anda ada di sisinya untuk sekedar menunjukkan rasa perhatian Anda kepadanya.
4. Berikan mereka rasa rileks dan hiburan
Memang berat menghibur dan mengembalikan mood seseorang. Ajak mereka berendam atau berenang, atau mungkin ke suatu tempat yang dingin. Udara sejuk secara tidak langsung mempengaruhi mood dan perasaan seseorang. Mereka yang berada di ruangan tertutup, panas dan pengap cenderung lebih mudah emosi dari pada mereka yang merasa bebas dan nyaman dengan udara di sekitarnya.
5. Mendengarkan, jangan beri opini
Setiap orang yang marah rata-rata lebih senang didengarkan ketimbang diberi nasehat. Siapkan telinga Anda, dengarkan semua masalah Anda. Berikan anggukan dan tatapan penuh perhatian. Andaikan Anda tahu letak kesalahan ada padanya, jangan langsung mengatakannya. Tahan lebih dahulu dan berikan saja waktu padanya untuk bercerita. Setelah semua keluh kesah keluar dari dadanya, akan lebih mudah untuk mengajaknya berdiskusi.
Perasaan marah dan emosi bukan berarti si dia tidak mencintai Anda. Hanya membutuhkan tempat untuk mencurahkan apa yang ada di dalam hatinya. Dan si dia tahu bahwa hanya Anda yang dapat dipercaya dan tempat yang aman baginya.

Tips Agar Pernikahan Menjadi Harmonis

1. Jangan melihat ke belakang
Jangan pernah mengungkit-ungkit alasan saat awal menikah. “Kenapa saya waktu itu mau nerima aja, ya? Kenapa nggak saya tolak?” Buang jauh-jauh lintasan pikiran ini. Langkah itu sama sekali tidak akan menghasilkan perubahan. Justru, akan menyeret ketidakharmonisan yang bermula dari masalah sepele menjadi pelik dan kusut. Jika rasa penyesalan berlarut, tidak tertutup kemungkinan ketidakharmonisan berujung pada perceraian.
Karena itu, hadapilah kenyataan yang saat ini kita hadapi. Inilah masalah kita. Jangan lari dari masalah dengan melongkok ke belakang. Atau, na’udzubillah, membayangkan sosok lain di luar pasangan kita. Hal ini akan membuka pintu setan sehingga kian meracuni pikiran kita.
2. Berpikir objektif
Kadang, konflik bisa menyeret hal lain yang sebetulnya tidak terlibat. Ini terjadi karena konflik disikapi dengan emosional. Apalagi sudah melibatkan pihak ketiga yang mengetahui masalah internal rumah tangga tidak secara utuh. Cobalah lokalisir masalah pada pagarnya. Lebih bagus lagi jika dalam memetakan masalah ini dilakukan dengan kerjasama dua belah pihak yang bersengketa. Tentu akan ada inti masalah yang perlu dibenahi.
Misalnya, masalah kurang penghasilan dari pihak suami. Jangan disikapi emosional sehingga menyeret masalah lain. Misalnya, suami yang tidak becus mencari duit atau suami dituduh sebagai pemalas. Kalau ini terjadi, reaksi balik pun terjadi. Suami akan berteriak bahwa si isteri bawel, materialistis, dan kurang pengertian. Padahal kalau mau objektif, masalah kurang penghasilan bisa disiasati dengan kerjasama semua pihak dalam rumah tangga. Tidak tertutup kemungkinan, isteri pun ikut mencari penghasilan, bahkan bisa sekaligus melatih kemandirian anak-anak.
3. Lihat kelebihan pasangan, jangan sebaliknya
Untuk menumbuhkan rasa optimistis, lihatlah kelebihan pasangan kita. Jangan sebaliknya, mengungkit-ungkit kekurangan yang dimiliki. Imajinasi dari sebuah benda, bergantung pada bagaimana kita meletakkan sudut pandangnya. Mungkin secara materi dan fisik, pasangan kita mempunyai banyak kekurangan. Rasanya sulit sekali mencari kelebihannya. Tapi, di sinilah uniknya berumah tangga. Bagaimana mungkin sebuah pasangan suami isteri yang tidak saling cinta bisa punya anak lebih dari satu.
Berarti, ada satu atau dua kelebihan yang kita sembunyikan dari pasangan kita. Paling tidak, niat ikhlas dia dalam mendampingi kita karena Allah sudah merupakan kelebihan yang tiada tara. Luar biasa nilainya di sisi Allah. Nah, dari situlah kita memandang. Sambil jalan, segala kekurangan pasangan kita itu dilengkapi dengan kelebihan yang kita miliki. Bukan malah menjatuhkan atau melemahkan semangat untuk berubah.
4. Saling percaya
Tanpa rasa saling percaya antara pasangan suami-istri, perkawinan tentu tak akan berjalan mulus. Bagaimana bisa mulus jika suami atau istri selalu mengawasi gerak-gerik kita karena ketidakpercayaannya itu? Yang muncul adalah kegelisahan, kecurigaan, kekhawatiran, tak pernah merasa tenteram, dan sebagainya. Ujung-ujungnya, Anda berdua justru saling menyalahkan dan menuduh. Rasa saling percaya akan mengantarkan Anda pada perasaan aman dan nyaman. Kuncinya, jangan sia-siakan kepercayaan yang diberikan suami Anda. Istri tak perlu mencurigai suami, dan sebaliknya, suami juga tak perlu mencurigai istri. Membangun rasa saling percaya juga merupakan perwujudan cinta yang dewasa.
5. Kebutuhan Seks
Perkawinan tanpa seks bisa dibilang seperti sayur tanpa garam. Hambar. Ya, seks memang perlu. Dan meski aktivitas seks sebetulnya bertujuan untuk memperoleh keturunan, namun manusia perlu juga mengembangkan seks untuk mencapai kebahagiaan bersama pasangan hidupnya. Kegiatan seks mestinya adalah penyerahan total, saling menyerahkan diri kepada suami atau istrinya sehingga hubungan terpupuk semakin dalam. Kegiatan seks yang timpang akan menjadi masalah serius bagi suami- istri. Uring-uringan, cekcok, dan ahkan mencari pelampiasan di luar, merupakan akibat yang biasanya muncul jika soal yang satu ini muncul.
Prinsip hubungan seks yang baik adalah adanya keterbukaan dan kejujuran dalam mengungkapkan kebutuhan Anda masing-masing. Intinya, kegiatan seks adalah untuk saling memuaskan, namun perlu dihindari adanya kesan mengeksploitasi pasangan. Kegiatan seks yang menyenangkan akan memberikan dampak positif bagi Anda berdua.
6. Hindari pihak ketiga
Kehidupan perkawinan merupakan otonomi tersendiri, yang sebaiknya tak dicampuri oleh pihak lain, apalagi pihak ketiga. Kehadiran pihak ketiga yang ikut campur tangan atau mempengaruhi dan masuk ke wilayah otoritas keluarga, bisa menciptakan bencana bagi rumah tangga tersebut. Banyak contoh keluarga yang hancur gara-gara pihak ketiga ikut main di dalamnya. Entah campur tangan mertua, saudara ipar, kekasih simpanan, tetangga, dan sebagainya. Jadi, bila Anda menginginkan kehidupan rumah tangga Anda langgeng bahagia, sebisa-bisanya hindari campur tangan pihak ketiga.
7. Menjaga romantisme
Terkadang, pasangan suami-istri yang sudah cukup lama membangun mahligai rumah tangga tak lagi peduli pada soal yang satu ini. Tak ada kata-kata pujian, makan malam bersama, bahkan perhatian pun seperti barang mahal. Padahal, menjaga romantisme dibutuhkan oleh pasangan suami-istri sampai kapan pun, tak cuma ketika mereka berpacaran. Sekedar memberikan bunga, mencium pipi, menggandeng tangan, saling memuji, atau berjalan-jalan menyusuri tempat-tempat romantis akan kembali memercikkan rasa cinta kepada pasangan hidup Anda. Tentu, ujung-ujungnya pasangan suami-istri akan merasa semakin erat dan saling membutuhkan.
8. Adakan komunikasi
Komunikasi juga merupakan salah satu pilar langgengnya hubungan suami-istri. Hilangnya komunikasi berarti hilang pula salah satu pilar rumah tanga. Bagaimana mungkin hubungan Anda dengan suami akan mulus jika menyapa pun Anda enggan. Jika rumah tangga adalah sebuah mobil, maka komunikasi adalah rodanya. Tanpanya, tak mungkin rasanya rumah tangga berjalan.
Banyak terjadi, suami atau istri apatis terhadap pasangannya karena terlalu sibuk bekerja. Suami-istri bekerja, sementara anak sibuk dengan urusannya sendiri, sehingga rumah hanya seperti tempat kos, masing-masing pribadi tidak saling tegur sapa. Ini sama halnya menaruh bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak. Bisa-bisa, di antara Anda kemudian mencari pelampiasan dengan mencari teman di luar untuk curhat dan tak betah lagi tinggal di rumah. Jadi, cobalah untuk selalu menjaga komunikasi dengan suami. Luangkan waktu untuk duduk atau ngobrol bersama, sekalipun hanya 5 menit setiap hari. Teleponlah atau kirimkan imil pada saat Anda berdua berada di kantor Anda masing-masing. Atau makan siang bersama. Intinya, ciptakan komunikasi, sehingga masing-masing pribadi merasa dibutuhkan.
9. Saling memuji dan memperhatikan
Meski sepele, pujian atau perhatian sangat besar pengaruhnya bagi suami, dan sebaliknya. Ucapan bernada pujian akan semakin memperkuat ikatan suami-istri. Tanpa pujian atau perhatian, bisa-bisa yang ada hanya saling mencela dan merendahkan. Memberikan pujian ringan seperti “Masakan Mama hari ini luar biasa, lho!” atau “Wah, Papa tambah keren pakai dasi itu.” Ucapan-ucapan sepele seperti itu akan memberikan dorongan/semangat yang luar biasa. Pasangan Anda pun akan merasa dihargai. Memuji tak butuh biaya atau ongkos mahal, kok. Yang dibutuhkan adalah ketulusan dan rasa cinta pada pasangan.
10. Sertakan sakralitas dalam rumah tangga
Salah satu pijakan yang paling utama seorang rela berumah tangga adalah karena adanya ketaatan pada syariat Allah. Padahal, kalau menurut hitung-hitungan materi, berumah tangga itu melelahkan. Justru di situlah nilai pahala yang Allah janjikan.