hGFjfa_q9j5fbkHw5Yvw2Ksv3xw Tips Agar Segera Mendapat Momongan ~ TESO-RERIA

Minggu, 14 Oktober 2012

Tips Agar Segera Mendapat Momongan

Apakah kehadiran buah hati begitu penting untuk keutuhan rumah tangga? Berapa banyak dari Pasangan Suami Istri (“pasutri”) di Indonesia yang tidak memiliki rencana untuk punya anak? 
Anak kandung selalu ditunggu-tunggu oleh pasutri. Penting dan utama. Tradisi budaya Indonesia almost menomorsatukan kehadiran buah hati sebagai salah-satu syarat menuju keluarga bahagia-sejahtera seutuhnya. 
Lalu bagaimana bila setelah menunggu hingga beberapa waktu, pasutri belum juga memperoleh keturunan? Bagaimana caranya memperoleh keturunan?Sebelumnya jawablah pertanyaan berikut ini: 
1.       Sudah berapa lama menikah? Belum genap 6 bulan? Antara 6 bulan hingga satu tahun? Lebih dari satu tahun? Lebih dari tiga tahun? Bila pasutri baru menikah belum genap menikah 1 tahun,bersabarlah.Patut menjadi perhatian bila usia perkawinan telah menginjak tahun ketiga namun tanda-tanda "terlambat" belum juga muncul.
     
2.       Apakah pernah melakukan penundaan kehamilan? Dengan ber-KB seperti suntikan, spiral, kondom, pil? Pengaruh hormon setelah ber-KB biasanya masih meninggalkan jejak dalam tubuh istri.Cobalah untuk rajin berolahraga dan mengatur gizi makanan secara teratur.
3.       Apakah ada dari orang tua salah satu pasutri yang memiliki keluarga besar dengan sejarah sulit memiliki anak? 
Mau tak mau,faktor genetis masih merupakan faktor penghambat dalam memperoleh keturunan.Usahakan untuk merubah gaya hidup secara sehat dan bertanggung jawab.
4.       Apakah pasutri semuanya bekerja di luar rumah? Lebih dari 10 jam di luar rumah? 
Bila suami-istri semua bekerja diluar rumah,makin semakin banyak faktor yang menghambat terjadinya pembuahan dan kesuburan prima.
5.       Apakah intensitas “berkumpul/bercinta” hanya sekali dalam seminggu? Dua kali dalam seminggu? Dua hari sekali? Setiap hari? Atau setiap bertemu?
Nah, ini juga penting. Usahakan sesering mungkin untuk “bercengkrama” dengan pasangan. Namun usahakan tubuh, jiwa dan pikiran sehati untuk memadu kasih. Cinta yang bergelora dan fisik yang prima adalah modal utama untuk membuat “bulan tak datang-datang lagi selam 9 bulan kedepan"
Mendapatkan Anak :  
Persiapan Rohani dan Mental 
  • Siapkan mental, terutama bagi calon Ibu bahwa memiliki anak itu “no problemo”.
  • Yakinkan bagi calon si Ibu bahwa anak adalah anugerah dan amanah, bukan beban atau tali pengikat bagi kebebasan si Ibu.
  • Rileks, jangan terlalu banyak memikirkan hal-hal yang njlimet tentang masa depan keluarga terutama berhubungan dengan hadir/tidak hadirnya si buah hati.
  • Pastikan bahwa memiliki buah hati adalah kebahagiaan tersendiri dan penuh dengan kegembiraan.
 Persiapan Fisik
  • Pasutri selalu menjaga kebugaran. Ayah yang sering bekerja hingga larut malam atau si Ibu yang kecapekan, akan menyulitkan terjadinya kondisi tubuh yang prima.
  • Konsumsi makanan yang bergizi dan atau dianjurkan oleh dokter.
  • Patikan hubungan antra suami dan istri selalu dalam harmoni. Begitu pun hubungan dengan mertua dan keluarga besar pasangan.
 Persiapan Materi
  • Rumah tinggal yang belum permanen, seperti: ikut mertua, masih dalam petak kos-kosan, atau kurang nyaman ditinggali karena faktor lingkungan dapat menjadi salah satu penyebab tekanan psikis, secara sadar-maupun tidak sadar.
  • Ketakutan atas kebutuhan materi dalam berumah tangga yang membengkak dan semakin besar dapat mempengaruhi pola pikir, pola tindak dan pola laku sehingga dapat mempengaruhi kematangan sperma maupun ovum dan proses pembuahannya.
 Persiapan Teknis
  • Tidak kalah pentingnya adalah pengetahuan dan dalam teknis “proses” pembuahan. Terkadang si Istri setelah “selesai”, dikarenakan sibuk, langsung melakukan kegiatan lain. Seharusnya setelah selesai, biarkan tubuh istirahat (bahkan tidur sejenak) +/- 1 s.d 2 jam agar proses pembuahan berlangsung dengan baik.
  • Cobalah untuk mencari waktu yang senggang, baik dan dalam kondisi mood. Seperti week end, liburan atau cuti, sehingga secara psikis ada relaksasi alamiah dalam melakukan hubungan.
Dan terakhir adalah BERDOA! Senantiasa memanjatkan pada yang Maha Kuasa dan sadar diri bahwasanya anak adalah amanah.

0 komentar:

Posting Komentar