hGFjfa_q9j5fbkHw5Yvw2Ksv3xw TESO-RERIA: Study
Tampilkan postingan dengan label Study. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Study. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 Oktober 2012

Bhs.Inggris – Perbedaan Narrative Text dan Recount Text


Pengertian Narrativ teks
Disebutkan bahwa A narrative text is an imaginative story to entertain people (teks narasi adalah cerita imaginatif yang bertujuan menghibur orang).
Jika melihat pada kamus bahasa Inggris, secara harfiah narrative bermakna (1) a spoken or written account of connected events; a story. (2) the narrated part of a literary work, as distinct from dialogue. (3) the practice or art of narration. 
(Narrative bermakna : 1. sebuah cerita baik terucap atau tertulis tentang peristiwa-peristiwa yang berhubungan. 2. bagian yang diceritakan dalam sebuah karya sastra, berbeda dengan dialog. 3. Praktik atau seni bercerita)

Jika disimpulkan, maka sebuah narrative text adalah teks yang berisi sebuah cerita baik tertulis ataupun tidak tertulis dan terdapat rangkaian peristiwa yang saling terhubung.

Generic Structure dari Narrative Text
Bagi sobat yang masih duduk di bangku sekolah tingkat menengah, penjelasan mengenai narrative texts tak usah sulit-sulit ya.. Intinya, narrative text ini mempunyai struktur / susunan seperti di bawah ini : 
  • OrientationIt is about the opening paragraph where the characters of the story are introduced.(berisi pengenalan tokoh, tempat dan waktu terjadinya cerita (siapa atau apa, kapan dan dimana) 
  • ComplicationWhere the problems in the story developed. (Permasalahan muncul / mulai terjadi dan berkembang)
  • ResolutionWhere the problems in the story is solved. Masalah selesai, --- secara baik "happy ending" ataupun buruk "bad ending".
Recount Textatau Teks Experiences merupakan teks yang berisi dan menggambarkan pengalaman masa lalu dengan menceritakan kembali peristiwa dalam urutan yang terjadi (kronologis). Tujuan dari recount text atau experiences teks adalah untuk menceritakan kembali peristiwa dengan tujuan baik menginformasikan atau menghibur audiens.
GenericStructure of Recount

1. Orientation: Introducing the participants, place and time. (Menceritakan siapa saja yang terlibat dalam cerita, apa yang terjadi, di mana tempat peristiwa terjadi, dan kapan terjadi peristiwanya)

2. Events: Describing series of event that happened in the past. (Menceritakan apa yang terjadi (lagi) dan menceritakan urutan ceritanya)

3. Reorientation: It is optional. Stating personal comment of the writer to the story. ("Reorientation" berisi komentar pribadi penulis cerita dan penutup cerita / akhir cerita)

Language Feature of Recount

• Introducing personal participant; I, my group, etc

• Using chronological connection; then, first, etc

• Using linking verb; was, were, saw, heard, etc

• Using action verb; look, go, change, etc

• Using simple past tense
 
Narrative Text
Recount Text
Definisi / Pengertian

“Narrative” is a text telling a story focusing specific participants. Its social function is to tell stories or past events and entertain the readers.

“Recount” is a text which retells events or experiences in the past. Its purpose is either to inform or to entertain the audience.
Generic Structure
1. Orientation: Introducing the participants and informing the time and the place
2.  Complication: Describing the rising crises which the participants have to do with
3. Resolution: Showing the way of participant to solve the crises, better or worse
1. Orientation: Introducing the participants, place and time
2. Events: Describing series of event that happened in the past
3. Reorientation: It is optional. Stating personal comment of the writer to the story
Language Feature
1. Using processes verbs
2. Using temporal conjunction
3. Using Simple Past Tense
1. Introducing personal participant;
2. Using chronological connection; then, first, etc


Contoh Narrative Text

Sincere Will Get a Great Return

Once upon a time, there was a kingdom named Auretto, all people lived peacefully there. One of them was Charlita, the king’s daughter who was assumed as the most beautiful and kindest Princess of Auretto.
 
One day, Charlita looked blue. Because of that her father got confused. “What’s the matter my beautiful daughter? Why are you so sad?” asked King Fernando. Charlita was just silent. She did not say anything.
 
Then, King Fernando decided to make a competition to cheer Charlita again. After that, the palace representative announce: “I will make a competition. The aim is to make my daughter, Princess Charlita to be happy and laugh again. Everyone who can do it, will get a prize. It will be held tomorrow when the sun rises. Sign: King Fernando.”
 
The following morning, everybody came to the palace, tried to give their best performance. They seemed happy and laugh, but not for Princess Charlita. She was just silent and still looked sad.
 
King Fernando started to give up. No one amused his daughter. Then, there came a young handsome man. “Excuse me King Fernando. I would like to join your competition. But, would you mind if I took Princess Charlita for a walk?” said the young man gently. “As long as you make my daughter be happy again, it will totally alright.” said King Fernando. The young handsome man took Princess Charlita for a walk in a beautiful blue lake with a green forest around it. Princess Charlita smiled and looked happy after that. Every body looked happy, too. “I know why are you so my beautiful daughter. Now, I promise I will environment green. I regret for always destroying it. Finally, the environment around the kingdom became so beautiful and green, full of plants. Then, the young handsome man got a prize from the king. “I will marry you off my daughter.” said him. “That is the prize I promise for you. Thanks for keeping our environment well. Thanks for making my daughter happy again.”

Contoh Recount Text

My Adolescence

I had my adolescence when I was thirteen.

It started with acne that showed up on my face. It was very annoying. It lowered my self-esteem and I was embarrassed to come out of my house and play with friends.
Fortunately, my Mum gave me a good medicine. In three weeks, the acnes started to vanish although those showed some black spots in my face.

That was my bad experience with adolescence, though there were still lots of good experience too.

Analisa:

Orientation: Paragraf pertama, (I had my adolescence when I was thirteen)
Events: Paragraf kedua dan ketiga.
Reorientation: Paragraf keempat (terakhir)

Selasa, 16 Oktober 2012

Sel dan Teori-teori tentang Sel

PENGERTIAN SEL DAN TEORI MENGENAI SEL-Anda pernah mempelajari sel sebagai penyusun tubuh tumbuhan.  Sel-sel apa sajakah yang menyusun tumbuhan dan apakah fungsi masing-masing sel itu? .


PENGERTIAN SEL
Jika dilihat sekilas di bawah mikroskop, tampak bentuk sel itu kaku dan seperti benda mati. Akan tetapi ternyata setelah diselidiki lebih lanjut, di dalam sel terjadi segala proses kegiatan, bahkan sebenarnya segala kegiatan kita sehari-hari itu terjadi pada tingkat sel. Ini dapat digambarkan dengan kegiatan kita sehari-hari, misalnya ketika kita melakukan aktivitas membaca buku. Sel-sel apa sajakah yang bekerja saat kita melakukan aktivitas itu? Sel-sel tubuh yang bekerja antara lain sel otot. Dengan adanya sel otot, maka tangan kita bisa memegang buku. Selain itu, sel batang dan kerucut mata juga bekerja menerima bayangan tulisan atau gambar. Setelah itu, sel otak akan menerjemahkan sehingga menghasilkan suatu pengertian. Berdasarkan gambaran tersebut dapat kita ketahui bahwa sel itu hidup dan saling bekerja sama satu dengan yang lain untuk melakukan fungsi hidup. Fakta tersebut menunjukkan bahwa tubuh manusia tersusun atas kumpulan sel-sel. Sel-sel berkelompok membentuk suatu jaringan, dan kemudian jaringanjaringan akan menyusun organ. Organ mempunyai beragam bentuk dan fungsi. Organ-organ tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk suatu sistem. Sistem organ inilah yang akan membentuk organisme baru.  Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sel merupakan tingkatan terendah dari organisme kehidupan. Agar lebih jelas organisasi itu dapat diurutkan seperti pada Gambar 1.2 di bawah ini!


B BEBERAPA TEORI MENGENAI SEL

Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.:
  1. Marcello Malpighi  (1628-1694), seorang ilmuwan dan dokter Italia mempelajari struktur-struktur tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan, dan menamakan sel-sel ‘globulus’ dan ‘sacculus’. Dialah yang dianggap sebagai ‘Bapak Anatomi Mikroskopi’ dan menemukan adanya kapiler-kapiler darah yang kira-kira 30 tahun sebelumnya sudah diperkirakan adanya  William Harvey. 
  2. Anthoni van Leeuwenhoek (1632-1723), seorang ahli mikroskop dari Negeri Belanda, mempelajari struktur seluler tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan , termasuk bacteria, Protozoa dan Spermatozoa. 
  3. Robert Hooke (1635-1703) dari Inggris mempelajari struktur-struktur mikroskopis dan mengemukakan berbagai type-type objek alami, dan pada waktu penelitiannya dari jaringan gabus tumbuh-tumbuhan, ia melihat adanya struktur-struktur yang sangat kecil berbentuk kotak-kotak yang disebutnya sebagai sel (1665). 
  4. Nehemiah Grew (1641-1712), seorang dokter Inggris juga mempelajari struktur-struktur mikroskopis  dan mengarang dari hal sel-sel dan jaringan pada tumbuhan (1672). Bersama-sama dengan Malpighi ia melakukan penelitian mengenai struktur mikroskopis tumbuh-tumbuhan  dengan baik sehingga hasil penelitian itu memberikan sumbangsih yang lebih dalam penambahan info mengenai sel. 
  5. Robert Brown (1773-1858) seorang Scotlandia menemukan nucleus di dalam sel tumbuh-tumbuhan pada umumnya (1831). 
  6. Mathius Schleiden (1804-1881) seorang ahli Botani Jerman, dan Theodor Schwann (1810-1882) mempelajari struktur-struktur mikroskopis pada berbagai tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan dan selanjutnya mengarang “Prinsip-Prinsip Sel” (1839) dimana  diterangkan bahwa organisame-organisme hidup tersusun dari sel-sel  atau sel-sel dengan hasil-hasilnya. Meskipun mereka ini telah diakui secara umum,  Rene Dutrochet (1776-1847) seorang ahli Fisiologi Perancis ternyata mendahuluinya dengan pandangan yang serupa (1824). Ia menyatakan bahwa pertumbuhan, disebabkan baik oleh pertambahan ‘volume sel-sel maupun adanya tambahan sel-sel kecil yang baru”. 
  7. Edmund B. Wilson (1856-1939) seorang ahli Cytologi Amerika mengarang buku: “The Cell in Development and Heredity” (1924). Ia memusatkan perhatian kepada penelitian sel serta berusaha menerangkan fenomena biologis.
 

Sabtu, 13 Oktober 2012

Puisi Lama dan Puisi Baru

Puisi adalah bentuk karangan yang terkikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
A. PUISI LAMA
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata tiap baris
- Irama
1. Ciri-ciri Puisi Lama
Ciri puisi lama:
a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
2. Jenis Puisi Lama
Yang termasuk puisi lama adalah
a) Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib
b) Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran,  2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka
c) Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek
d) Seloka adalah pantun berkait
e) Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat
f) Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita
g) Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris


3. Contoh dari Jenis-jenis Puisi Lama
a) Mantra
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
b) Pantun
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
c) Karmina
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
d) Seloka
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
e) Gurindam
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
f) Syair
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
g) Talibun
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
4. Ciri-ciri dari jenis puisi lama
a) Mantra
Ciri-ciri:
Ø Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.
Ø Bersifat lisan, sakti atau magis
Ø Adanya perulangan
Ø Metafora merupakan unsur penting
Ø Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius
Ø Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.
b) Pantun
Ciri – ciri :
Ø Setiap bait terdiri 4 baris
Ø Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
Ø Baris 3 dan 4 merupakan isi
Ø Bersajak a – b – a – b
Ø Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
Ø Berasal dari Melayu (Indonesia)
c) Karmina
Ciri-ciri karmina
Ø Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.
Ø Bersajak aa-aa, aa-bb
Ø Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.
Ø Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.
Ø Semua baris diawali huruf capital.
Ø Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.
Ø Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.
d) Seloka
Ciri-ciri seloka
Ø Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair,
Ø Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
e) Gurindam
Ciri-ciri gurindam
Ø Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian
Ø baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
f) Syair
Ciri-ciri syair
Ø Terdiri dari 4 baris
Ø Berirama aaaa
Ø Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair
g) Talibun
Ciri-ciri:
Ø Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Ø Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Ø Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Ø Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Ø Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
B. PUISI BARU
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
1. Ciri-ciri Puisi Baru
a) Bentuknya rapi, simetris;
b) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
c) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
d) Sebagian besar puisi empat seuntai;
e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
f) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
2. Jenis-jenis Puisi Baru
Menurut isinya, puisi dibedakan atas :
a) Balada adalah puisi berisi kisah/cerita
b) Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan
c) Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa
d) Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
e) Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih
f) Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan
g) Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik
Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain:
a) Distikon
b) Terzina
c) Quatrain
d) Quint
e) Sektet
f) Septime
g) Oktaf/Stanza
h) Soneta
3. Contoh dari Jenis-jenis Puisi Baru
Contoh jenis puisi menurut isinya :
a) BALADA
Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “ Balada Matinya Aeorang Pemberontak”
b) HYMNE
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.
(Saini S.K)
c) ODE
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
(Asmara Hadi)
d) EPIGRAM
Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.
(Iqbal)
e) ELEGI
Senja di pelabuhan kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
(Chairil Anwar)
f) SATIRE
Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidad penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.
(Rendra)
Contoh jenis puisi dari bentuknya :
a) DISTIKON
Contoh :
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
b) TERZINA
Contoh :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari ; Madah Kelana
Karya : Sanusi Pane
c) QUATRAIN
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
d) QUINT
Contoh :
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)
e) SEXTET
Contoh :
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
f) SEPTIMA
Contoh :
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)
g) STANZA ( OCTAV )
Contoh :
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)
h) SONETA
Contoh :
Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)
4. Ciri-ciri dari Jenis Puisi Baru
v Ciri puisi dari Jenis isinya :
a) Balada
Ciri-ciri balada
Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.
b) Hymne
Ciri-ciri hymne
Lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau alma mater (Pemandu di Dunia Sastra).
Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernafaskan ke-Tuhan-an.
c) Ode
Ciri-ciri ode
Ciri ode nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.
d) Epigram
Epigramma (Greek); unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
e) Romance
Romantique (Perancis); keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra
f) Elegi
Ciri-ciri elegi
Sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.
g) Satire
Satura (Latin) ; sindiran ; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)
v Ciri puisi dari Jenis bentuknya :
a) Distikon
• 2 baris; sajak 2 seuntai
• Distikon (Greek: 2 baris)
• Rima –  aa
–  bb
b) Terzina
Terzina (Itali: 3 irama)
c) Quatrain
• Quatrain (Perancis: 4 baris)
• Pada asalnya ada 4 rangkap
• Dipelopori di Malaysia oleh Mahsuri S.N.
d) Quint
Pada asalnya, rima Quint adalah /aaaaa/ tetapi kini 5 baris dalam serangkap diterima umum sebagai Quint (perubahan ini dikatakan berpunca dari kesukaran penyair untuk membina rima /aaaaa/
e) Sextet
• sextet (latin: 6 baris)
• Dikenali sebagai ‘terzina ganda dua’
• Rima akhir bebas
f) Septima
• septime (Latin: 7 baris)
• Rima akhir bebas
g) Oktav
• Oktaf (Latin: 8 baris)
• Dikenali sebagai ‘double Quatrain’
h) Soneta
ciri – ciri soneta :
· Terdiri atas 14 baris
· Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzina
· Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.
· Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang disebut sextet.
· Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alam
· Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam ocvtav , jadi sifatnya subyektif.
· Peralihan dari octav ke sextet disebut volta
· Penambahan baris pada soneta disebut koda.
· Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 – 14 suku kata
· Rima akhirnya adalah a – b – b – a, a – b – b – a, c – d – c, d – c – d.

Macam-macam Majas

Berikut adalah Macam-macam Majas:
1) Majas Metafora adalah Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam
2) Majas Alegori adalah Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
3) Majas Personifikasi adalah Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh : Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk – batuk
4) Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) adalah Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk
5) Majas Antilesis adalah Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air susu dibalas air tuba
6) Majas Hiperbola adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan
7) Majas Ironi adalah Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca
8 ) Majas Litotes adalah Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )
9) Majas Sinisme adalah Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : Perilakumu membuatku kesal
10) Majas Oksimoron adalah Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis
11) Majas Metonimia adalah Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : kami  ke rumah nenek naik kijang
12) Majas Alusio adalah Majas yang mepergunakan peribahasa / kata– kata yang artinya diketahui umum. Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945
13) Majas Eufemisme adalah Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus / sopan. Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan
14) Majas Elipsis adalah Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )
15) Majas Inversi adalah Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia
16) Majas Pleonasme adalah Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan
17) Majas Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa
18) Majas Klimaks adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak– anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek
19) Majas Retoris adalah Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?
20) Majas Aliterasi adalah Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ?
21) Majas Antanaklasis adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah
22) Majas Repetisi adalah Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku
23) Majas Paralelisme adalah Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu
24) Majas Kiasmus adalah Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya
25) Majas Simbolik adalah Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat
26) Majas Antonomasia adalah Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si jangkung, Si kribo
27) Majas Tautologi adalah Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya khawatir dan was – was dengannya