Batuk merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada anak, Sebenarnya
batuk merupakan refleks tubuh untuk membantu membersihkan jalannya
nafas. Namun demikian, pada kondisi tertentu, batuk butuh ditangani
secara medis. Mengamati ciri dan jenis batuk akan membantu Anda
mengidentifikasi, apakah batuk anak anak termasuk dalam kategori batuk
biasa atau batuk yang perlu dikhawatirkan dan berbahaya. Beberapa jenis
batuk dan penyebabnya :
- Batuk Sesak
Gejala batuk sesak yaitu : batuknya
melengking, kering, biasanya sering mulai pada pertengahan malam, suara
batuknya tidak seperti batuk biasanya, melainkan lebih seperti
gonggongan anjing laut. Suara yang timbul adalah akibat dari
pembengkakan di sekitar pita suara (pangkal tenggorokan) dan batang
tenggorokan. Gejala lain,pada awalnya anak Anda mungkin
demam ringan gejala seperti sesak atau
pilek selama beberapa hari, suara menjadi serak dan berat yang terjadi
sepanjang hari dan akan lebih buruk pada malam hari ketika anak atau
bayi Anda menangis.
Penyebab Batuk Sesak
Penyakit ini sering disebabkan oleh virus parainfluenza. Kadang-kadang oleh virus respiratory syncytial atau
berbagai virus pernafasan lainnya. Biasanya penyakit ini tidak
memperlihatkan gejala demam. Kerongkongan dan tenggorokan akan
membengkak sehingga salurannya menyempit. Banykan ditemui pada anak-anak
usia 6 bulan sampai 3 tahun.
Cara Mengatasi Batuk Sesak
Dalam kebanyakan kasus, langkah-langkah
perawatan sendiri di rumah dapat mempercepat pemulihan anak Anda,
sehingga perawatan lebih intensif jarang diperlukan. Sementara itu, anak
Anda akan tetap nyaman dengan beberapa langkah sederhana:
- Hadapi dengan tenang dan buat anak Anda tenang. Ajak ia duduk, membaca buku atau bermain dengan permainan yang tidak melelahkan. Menangis hanya membuatnya lebih sulit bernafas.
- Melembabkan udara. Gunakan humidifier di kamar tidur anak Anda atau bawa anak Anda untuk bernafas dalam udara lembab di kamar mandi yang beruap hangat selama 10 menit.
- Buatlah suasana segar dan sejuk. Terkadang bernafas dengan udara segar dan sejuk bisa membantu mengatasi sesak. Bukalah jendela atau hidupkan alat pelembab ruangan. Jika udara di luar rumah lebih dingin, bungkuslah anak Anda dalam selimut dan berjalanlah di luar selama beberapa menit.
- Pertahankan anak Anda dalam posisi tegak lurus. Duduk tegak dapat membuatnya bernafas lebih mudah.
- Tawarkan minuman. Untuk bayi, Anda bisa memberikan ASI atau formula yang biasa diminumnya. Untuk anak-anak, sup atau buah dingin segar dapat membantu.
- Usahakan anak Anda untuk beristirahat. Tidur dapat membantu anak Anda melawan infeksi.
- Tidurlah di dekat anak Anda atau bahkan di kamar yang sama, sehingga Anda dapat mengambil tindakan cepat jika gejala anak Anda menjadi parah.
- Batuk Akibat GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Batuknya berbunyi seperti decitan dan
bersifat garing. Biasanya terjadi setelah si kecil makan dan sekali
batuk, bayi atau anak Anda akan sulit berhenti. Batuk inipun akan
bertambah parah jika si kecil berbaring. Jika bayi Anda menderita GERD,
maka dia akan rewel dan bisa sesekali muntah.
Penyebab Batuk Akibat GERD
GERD (gastroesophageal reflux disease) sebenarnya disebabkan oleh lemahnya pita otot yang berada di antara esophagus dan
perut. Ini selanjutnya akan membuat cairan yang seharusnya masuk ke
dalam perut, malah mengalir kembali ke atas. Bahkan terkadang cairan ini
bisa masuk ke paru-paru anak Anda dan menimbulkan batuk kronis.
Cara Mengatasi Batuk Akibat GERD
- Dudukkan bayi atau anak Anda selama sekitar 30 menit setiap kali sesudah makan.
- Tinggikan bantalnya ketika ia tidur.
- Untuk anak-anak, sebaiknya mereka berhenti dulu mengkonsumsi makanan seperti soda, coklat, permen, jeruk dan tomat.
- Jika penyakitnya berlanjut hingga lebih dari 2 minggu, segera bawa ke dokter.
- Batuk Kering (Pertussis)
Gejala Batuk Yang Disebabkan Batuk Kering
Batuknya kering dan sangat panjang.
Ketika si kecil batuk, dalam sekali nafas ia bisa batuk lebih dari 20
kali. Dan ketika ia menarik nafas, biasanya Anda bisa mendengar suara
melengking tinggi.
Sebelum batuknya parah, biasanya anak Anda akan menampakkan gejala-gejala flu, tapi tanpa disertai demam
Penyebab Batuk Kering (Pertussis)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang sangat mudah menyebar, yang menyerang tenggorokan serta paru-paru.
Cara Mengatasi Batuk Kering (Pertussis)
Penyakit ini biasanya diobati
menggunakan antibiotik. Hubungi dokter Anda. Terkadang, bayi Anda juga
harus dirawat untuk menyedot cairan yang menyumbat tenggorokannya. Pada
banyak kasus, batuk ini bisa berlangsung hingga bermingu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Cara mencegah batuk pada anak :
- ASI adalah sumber imunitas yang sangat penting untuk bayi. Survey membuktikan, bayi yang mendapatkan ASI dari ibunya akan lebih tahan terhadap infeksi.
- Jangan terlalu sering/gampang memberikan antibiotik pada si kecil. Seringkali infeksi yang menyerang si kecil (dalam hal ini batuk-pilek) hanyalah infeksi virus yang akan sembuh sendiri tanpa antibiotik.
- Sangat dimengerti jika seorang ibu begitu ingin anaknya cepat sembuh. Tapi itu bukan berarti “tidak mempercayai” dokter A dan besoknya diperiksakan ke dokter B, dan malamnya pindah ke dokter C. Itu justru akan mengacaukan pengobatan. Akan lebih baik jika ibu memiliki dokter yang dipercaya, sehingga tahu betul individualisasi pengobatan untuk anak ibu.
- Tingkatkan daya tahan tubuh si kecil dengan memberinya makanan bergizi dan susu dan juga suplemen vitamin.
Kapan Harus Menghubungi Dokter Anak?
Kebanyakan batuk pada anak tidak perlu dikhawatirkan. Namun konsultasikan dengan dokter jika anak anda:
- Sulit bernapas
- Bernapas lebih cepat dari biasanya
- Bibir, wajah atau lidah berwarna kebiruan
- Demam tinggi (terutama pada bayi atau keadaan hidung berair; hubungi dokter anak anda jika bayi di bawah usia 3 bulan mengalami demam)
- Bayi (usia 3 bulan atau kurang) yang batuk lebih dari beberapa jam
- Bunyi keras ketika bernapas setelah batuk
- Batuk berdarah
- Terdengar suara nyaring ketika menarik napas
- Berbunyi ketika menghembuskan napas (kecuali anda telah mengetahui cara mengontrol asma dari dokter anak anda)
- Terlihat lesu dan kesakitan
0 komentar:
Posting Komentar